Selasa, 1 Agustus 2023 – 16:57 WIB
Jakarta – International Monetary Fund (IMF) merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi global pada 2023 menjadi 3,0 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh sebesar 2,8 persen yoy.
Baca Juga :
KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II-2023 Terus Terjaga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pertumbuhan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara maju di Eropa diperkirakan lebih baik dari proyeksi sebelumnya.
“IMF merevisi kembali proyeksi pertumbuhan globalnya menjadi 3,0 persen yoy di 2023,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor OJK, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca Juga :
Sri Mulyani hingga Bos BI Bertemu Para Eksportir, Wanti-wanti soal Ini
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)
Bendahara Negara ini menuturkan, untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan tetap sama. Namun, masih terdapat risiko tertahannya konsumsi dan investasi terutama sektor properti.
Baca Juga :
Digugat WTO hingga Dikritik IMF Soal Hilirisasi, Jokowi: Kita Teruskan
Dia melanjutkan, untuk tekanan inflasi di negara maju juga masih akan relatif tinggi. Hal itu dipengaruhi oleh perekonomian yang lebih kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat.
“Hal ini diperkirakan akan mendorong kenaikan lebih lanjut suku bunga kebijakan moneter di negara maju, termasuk Federal Funds Rate (FFR),” jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Dengan perkembangan tersebut, jelas Sri Mulyani, menyebabkan aliran modal ke negara berkembang akan lebih selektif. Dan meningkatkan tekanan nilai tukar di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Quoted From Many Source